Hunian Mahal Jadi Hambatan Anak Muda Jakarta Berani Menikah
FaktaSehari – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyebut bahwa salah satu hambatan terbesar anak muda di ibu kota untuk menikah adalah sulitnya memiliki rumah. Harga hunian yang tinggi dan akses kepemilikan yang rumit membuat banyak calon pengantin ragu melangkah ke jenjang serius. “Banyak anak muda yang mau menikah tidak berani karena persoalannya adalah perumahan,” katanya saat sosialisasi program kredit perumahan.
Skema Kredit Rumah: Harapan Baru?
Pramono mencontohkan film Home Sweet Loan sebagai refleksi kekhawatiran generasi muda tentang kredit hunian. Presiden Prabowo Subianto menggagas program kredit tiga juta rumah dengan bunga rendah untuk menjawab keresahan tersebut. Pramono optimis jika kredit rumah ini bisa diakses dengan baik, manfaatnya akan terasa oleh banyak masyarakat Jakarta.
“Baca Juga : AHY Tegaskan Bahaya & Manfaat AI”
Ketersediaan Hunian dan Akses Digital
Untuk mendukung program nasional, Pemprov DKI menyiapkan 19.800 unit hunian, termasuk pembangunan rumah susun di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Selain itu, pemerintah menyediakan aplikasi Sirukim (Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman) agar masyarakat bisa memperoleh informasi dan akses program perumahan secara merata, transparan, dan cepat.
Subsidi dan Dukungan dari Pemerintah Pusat
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa program kredit perumahan disubsidi bunga sebesar 5 persen, dan sejumlah bank, baik BUMN maupun swasta, sudah menyetujuinya. Subsidi ini diharapkan bisa mengurangi beban cicilan dan mendorong lebih banyak calon pembeli rumah untuk mulai nyicil sejak muda.
“Simak Juga : Kesenjangan Sosial di Jakarta: Tantangan Nyata di Balik Gemerlap Ibu Kota”
Investasi Jangka Panjang & Edukasi
Maruarar juga menekankan bahwa memiliki rumah bukan hanya soal kebutuhan sekarang, tapi juga investasi jangka panjang. Ia mengajak anak muda untuk mulai merencanakan sejak dini, misalnya dengan mencicil dalam jangka waktu panjang agar beban finansial tidak terlalu berat. Pemerintah juga memberikan insentif seperti pembebasan BPHTB, izin bangunan, dan PPN untuk rumah di bawah batas harga tertentu.
Menatap Masa Depan: Rumah untuk Semua
Jika program kredit hunian, unit hunian cukup, dan edukasi bagi masyarakat terus berjalan, bukan tidak mungkin anak muda di Jakarta bisa merasa aman dan yakin untuk menikah. Program seperti ini tidak hanya menyelesaikan masalah perumahan, tapi juga memperkuat kesejahteraan keluarga dan stabilitas sosial.