Menakar Peluang Gatot Nurmantyo Jadi Menko Polkam di Kabinet Prabowo

Menakar Peluang Gatot Nurmantyo Jadi Menko Polkam di Kabinet Prabowo

FaktaSehari – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dikabarkan masuk dalam bursa calon Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam). Kabar ini mengemuka setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet pada Senin (8/9/2025) yang menggeser posisi Budi Gunawan (BG) dari kursi Menko Polkam.

Untuk sementara, jabatan strategis ini dijabat ad interim oleh Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, hingga Presiden menetapkan pejabat definitif. Lantas, seberapa besar peluang Gatot Nurmantyo menduduki kursi Menko Polkam?

Kedekatan dengan Presiden Jadi Modal Utama

Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman, menilai peluang Gatot cukup terbuka. Menurutnya, faktor kedekatan Gatot dengan Presiden Prabowo menjadi modal politik yang penting dalam pertimbangan pengisian kursi Menko Polkam.

“Kalau kalkulasi soal Pak Gatot sebagai Menko Polkam di kabinet Pak Prabowo memang dia memiliki peluang besar, mengingat kedekatannya dengan presiden,” ujar Airlangga, Minggu (14/9/2025).

“Baca Juga : Bank Mandiri, BNI, dan BRI Sambut Positif Rencana Suntikan Rp200 Triliun dari Purbaya”

Kompetensi Masih Dipertanyakan

Meski demikian, Airlangga menekankan bahwa kedekatan politik tidak otomatis berbanding lurus dengan kapasitas. Menurutnya, Gatot belum benar-benar menunjukkan kompetensi di bidang politik, hukum, dan keamanan yang menjadi domain utama Menko Polkam.

“Kalau dilihat secara kapasitas, Pak Gatot kompetensinya belum terlihat prudent dan teruji secara publik untuk mengelola ranah politik, hukum, dan keamanan,” lanjut Airlangga.

Hal ini menandakan bahwa meskipun peluang terbuka lebar, masih ada keraguan terkait kemampuan teknokratis Gatot untuk mengemban jabatan tersebut.

“Simak Juga : Insiden Ponsel Xiaomi 13 Meledak di Tangan Balita.”

Menko Polkam: Posisi Strategis dalam Kabinet

Jabatan Menko Polkam memegang peran vital dalam koordinasi lintas sektor. Posisi ini tidak hanya mengurus stabilitas politik, tetapi juga mengawasi sektor hukum serta keamanan nasional. Dengan latar belakang militer, Gatot tentu memiliki pengalaman di bidang pertahanan dan keamanan. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana ia bisa mengelola aspek politik dan hukum yang lebih kompleks.

Dinamika Politik ke Depan

Peluang Gatot juga akan bergantung pada kalkulasi politik Presiden Prabowo. Jika faktor loyalitas dan kedekatan lebih diutamakan, Gatot bisa saja dipilih untuk mengisi kursi Menko Polkam. Namun, bila kompetensi teknis dan pengalaman birokrasi diutamakan, maka opsi lain mungkin lebih dipertimbangkan.

Isu pencalonan Gatot Nurmantyo sebagai Menko Polkam memperlihatkan bagaimana politik di tingkat elite selalu sarat dengan kalkulasi antara kedekatan personal dan kapasitas profesional. Peluang Gatot memang terbuka lebar, tetapi publik masih menunggu apakah Presiden Prabowo akan menilai loyalitas lebih penting ketimbang kompetensi teknis.