Tangis Haru Sambut Kepulangan Bilqis, Balita Korban Dugaan TPPO di Makassar

Tangis Haru Sambut Kepulangan Bilqis, Balita Korban Dugaan TPPO di Makassar

FaktaSehari – Suasana haru menyelimuti halaman Polrestabes Makassar pada Minggu (9/11/2025) siang. Tangis keluarga pecah ketika Bilqis Ramdhani, balita berusia empat tahun yang sempat hilang hampir sepekan, tiba dengan pengawalan ketat dari kepolisian. Anak kecil itu sebelumnya diduga menjadi korban jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sekitar pukul 14.15 WITA, mobil polisi yang membawa Bilqis berhenti di halaman Mapolrestabes. Keluarga langsung berlari menyambutnya, memeluk sambil memanggil namanya dengan tangis bahagia. “Alhamdulillah, adami Bilqis kasian,” ucap seorang perempuan dari pihak keluarga. Momen itu menjadi saksi kelegaan setelah hari-hari penuh cemas dan doa. Bilqis akhirnya pulang ke pelukan orangtuanya dalam keadaan sehat, menghapus duka yang menyelimuti keluarga kecil itu selama sepekan terakhir.

Proses Pemeriksaan dan Kondisi Bilqis

Setelah tiba di Polrestabes Makassar, Bilqis langsung menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dan UPTD PPA Makassar. Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, memastikan bahwa kondisi fisik maupun psikologis Bilqis dalam keadaan baik. “Alhamdulillah anaknya sudah ditemukan tadi malam, dan sudah dicek kesehatannya. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Secara psikologis juga stabil, mudah-mudahan tidak mengalami trauma,” kata Arya. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan Bilqiss benar-benar aman setelah perjalanan panjang dari Jambi ke Makassar. Hasil pemeriksaan menunjukkan tak ada luka atau gangguan yang mencurigakan. Setelahnya, Bilqiss dipertemukan kembali dengan kedua orangtuanya, disambut pelukan hangat yang menandai berakhirnya masa pencarian penuh ketegangan itu.

“Baca Juga : Jenazah Antasari Azhar Akan Dishalatkan di Masjid Asy Syarif BSD”

Penyelidikan Jaringan TPPO Masih Berlanjut

Kapolrestabes Makassar menyatakan, pihaknya masih mendalami jaringan pelaku TPPO yang diduga menculik Bilqis. Ia menegaskan bahwa proses hukum akan terus berjalan untuk mengungkap semua pihak yang terlibat. “Besok kami akan rilis kasus ini secara resmi, karena masih dilakukan pemeriksaan terhadap anak, orangtua, dan para pelaku,” ujar Arya. Polisi menduga kasus ini bukan tindakan tunggal, melainkan bagian dari jaringan perdagangan anak lintas provinsi. Penemuan Bilqis di Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, menjadi titik penting untuk membuka jalur penyelidikan lebih luas. Tim gabungan kepolisian kini menelusuri kemungkinan adanya korban lain, sekaligus memastikan keamanan anak-anak di wilayah tersebut agar kasus serupa tidak terulang.

Terima Kasih dan Harapan dari Sang Ayah

Ayah Bilqis, Dwi Nursam, tak kuasa menahan air mata saat akhirnya bisa menimang kembali anaknya. Dengan suara bergetar, ia mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan masyarakat yang membantu proses pencarian. “Alhamdulillah, terima kasih banyak atas bantuan dan doa teman-teman semua, termasuk Polrestabes Makassar dan tim gabungan,” ujarnya singkat. Selama hampir sepekan, Dwi dan keluarganya terus berharap dan berdoa agar Bilqis ditemukan dalam keadaan selamat. Kini, rasa lega dan syukur menggantikan kecemasan yang selama ini menghantui. Ia juga berharap kejadian serupa tidak menimpa keluarga lain dan meminta agar kasus perdagangan anak lebih serius ditangani oleh pihak berwenang di seluruh Indonesia.

“Simak Juga : Utang Pinjol dan Paylater Warga Indonesia Tembus Rp 101,3 Triliun per September 2025”

Awal Mula Hilangnya Bilqis

Kisah hilangnya Bilqis bermula pada Minggu (2/11/2025), saat sang ayah tengah berolahraga di lapangan tenis dekat Taman Pakai Sayang, Jalan A P Pettarani, Makassar. Dwi sempat mengawasi Bilqis yang bermain di pinggiran lapangan, hingga sang anak berpamitan untuk bermain di sebelah. “Tidak lama setelah itu saya panggil, tapi dia sudah tidak ada,” kenang Dwi. Kepanikan langsung menyelimuti lokasi. Keluarga dan warga sekitar melakukan pencarian hingga malam hari, namun hasilnya nihil. Tak lama, sebuah rekaman CCTV memperlihatkan seorang perempuan membawa tiga anak, termasuk Bilqis. Rekaman itu menyebar cepat di media sosial dan memicu perhatian publik. Bagi keluarga, setiap detik setelah itu terasa panjang dan menegangkan, hingga akhirnya kabar penemuan Bilqis datang dari Jambi.

Ditemukan di Jambi dan Kembali ke Makassar

Bilqis akhirnya ditemukan di Jambi oleh tim gabungan kepolisian, setelah pelacakan intensif dilakukan lintas provinsi. Polisi menemukan sang anak di Kecamatan Tabir Selatan dalam keadaan sehat, diduga menjadi korban jual-beli anak yang dijual ke beberapa daerah, termasuk Yogyakarta dan Jambi, dengan nilai mencapai Rp 80 juta. Setelah proses evakuasi dan pemeriksaan, Bilqis langsung diterbangkan kembali ke Makassar untuk dipertemukan dengan keluarganya. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras aparat dan informasi masyarakat yang membantu pelacakan. Momen kepulangan Bilqis menjadi bukti bahwa harapan tidak pernah padam, bahkan di tengah situasi paling kelam. Kini, keluarga hanya berharap Bilqis bisa tumbuh tanpa trauma dan kembali tersenyum seperti anak-anak lainnya.