IHSG Awal Perdagangan Menguat Tipis, Rupiah Justru Melemah
FaktaSehari – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (19/9/2025) dibuka menguat tipis dan langsung bergerak di zona hijau. Mengutip data RTI pukul 09.02 WIB, IHSG berada di posisi 8.011,56, naik 3,13 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 8.008,33. Sebanyak 230 saham berada di zona hijau, 169 saham terkoreksi, dan 222 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 881,05 miliar dengan volume perdagangan 1,64 miliar saham, menunjukkan aktivitas pasar cukup dinamis di awal sesi.
Rupiah Melemah di Pasar Spot
Berbanding terbalik dengan IHSG, mata uang rupiah justru melemah di awal perdagangan pasar spot. Pelemahan ini menambah catatan fluktuasi kurs rupiah beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat investor harus lebih berhati-hati, sebab pergerakan rupiah sering kali berpengaruh terhadap minat beli maupun aliran dana asing di pasar saham domestik.
“Baca Juga : Pemerintah Tegaskan Global Tak Pakai Istilah “Perampasan Aset””
Faktor Global: Data Ketenagakerjaan AS
Salah satu faktor yang memengaruhi sentimen pasar adalah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat. Initial Jobless Claims turun signifikan dari 264.000 menjadi 231.000, sekaligus mencatat penurunan terbesar dalam hampir empat tahun terakhir. Sementara itu, Continuing Claims juga turun tipis dari 1.927.000 menjadi 1.920.000. Data ini memberi sinyal bahwa kondisi ketenagakerjaan AS masih cukup kuat, sehingga bisa memengaruhi arah kebijakan The Fed ke depan.
Proyeksi Analis Terhadap IHSG
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai IHSG berpotensi melemah terbatas setelah sempat mencapai level 8.000. Ia menyebut support IHSG berada di kisaran 7.850–8.050. Sementara itu, Fanny Suherman dari BNI Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak sideways di rentang 7.950–8.050, dengan support di 7.930–7.950 dan resistance di 8.020–8.050. Proyeksi ini menandakan pasar masih cenderung wait and see menunggu sentimen lanjutan.
“Simak Juga : Pedagang Kecil Penjaringan Gantungkan Asa di Bawah Kolong Tol”
Aksi Jual Asing dan Saham Pilihan
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 0,21 persen dengan aksi jual bersih asing mencapai Rp 265 miliar. Saham yang paling banyak dilepas asing adalah BBCA, BMRI, BBNI, BREN, dan AMRT. Tekanan jual asing ini menjadi salah satu faktor yang membatasi potensi penguatan IHSG, meski secara teknikal indeks masih memiliki peluang bergerak di zona hijau jika minat beli domestik menguat.
Pergerakan Bursa Asia di Awal Hari
Bursa saham kawasan Asia pagi ini cenderung variatif. Strait Times naik tipis 0,01 persen ke level 4.312,97. Shanghai Composite justru terkoreksi 0,19 persen ke level 3.825,47. Sementara itu, Nikkei menguat 0,81 persen ke level 45.659,61, dan Hang Seng naik tipis 0,03 persen ke level 26.553,16. Pergerakan positif mayoritas bursa Asia ini bisa memberi sentimen tambahan bagi IHSG, meski pelemahan rupiah tetap menjadi perhatian utama pelaku pasar.