Miliuner Ong Beng Seng Akui Bersalah dalam Kasus Suap di Singapura

Miliuner Ong Beng Seng Akui Bersalah dalam Kasus Suap di Singapura

FaktaSehari – Pekerjaan hari ini mencatat tonggak sejarah: miliuner Singapura Ong Beng Seng mengaku bersalah atas tuduhan bersekongkol dengan mantan Menteri Perhubungan Singapura, Subramaniam Iswaran, dalam kasus suap yang jarang terjadi di negara tersebut. Pertemuan pengakuan berlangsung di pengadilan Singapura, Senin (4/8). Ong, 79 tahun, dihukum bisa mencapai tujuh tahun penjara.

Suap F1: Tiket, Hotel Mewah, dan Jet Pribadi

Jaksa menyatakan Ong memberi hadiah kepada Iswaran berupa tiket Formula 1 di Singapura, penginapan hotel bintang lima di Qatar, dan penerbangan jet pribadi. Nilai total hadiah mencapai S$403.000 (sekitar Rp 5 miliar). Iswaran saat itu menjabat sebagai anggota komite arah F1 dari pemerintah. Regulasi Singapura mewajibkan menteri untuk membayar nilai pasar hadiah dan melaporkannya—syarat yang dilanggar dalam kasus ini.

Baca Juga : Hamas Tegaskan Tolak Lucuti Senjata Tanpa Negara Palestina

Iswaran Telah Divonis 12 Bulan Penjara

Iswaran sebelumnya dijatuhi hukuman penjara 12 bulan setelah juga mengaku bersalah atas kasus suap dan menghalangi penyelidikan. Ia menjadi menteri pertama Singapura yang diadili kasus korupsi selama hampir 50 tahun. Dalam vonisnya, hakim Vincent Hoong menyoroti penyalahgunaan kekuasaan yang mencabut kepercayaan publik terhadap pejabat negara.

Korupsi dan Penyekongan Hukum: Tuduhan Tambahan bagi Ong

Selain kasus suap, Ong juga terdakwa membantu Iswaran menyembunyikan bukti—termasuk pembayaran tiket pesawat Doha–Singapura. Tuduhan penyelenggaraan tersebut memperlihatkan tindakan sengaja menutupi bukti demi menghindari penyelidikan hukum. Ong bahkan dituding memainkan peran strategis dalam menghindari pertanggungjawaban hukum.

Simak Juga : Ajakan Nasional Kibarkan Bendera Merah Putih Sepanjang Agustus

Perusahaan Hotel dan Kiprah F1: Reputasi Dibayangi Skandal

Sejak 1980-an, Ong membangun Hotel Properties Limited, mengoperasikan merek Four Seasons dan Hard Rock Hotel. Ia juga dikenal membawa ajang F1 ke Singapura. Skandal ini tentu berdampak pada reputasi raksasa perhotelannya. Pada April lalu, Ong mengundurkan diri sebagai direktur pelaksana dengan alasan mengatasi kondisi medis—ia terdiagnosis kanker sumsum tulang langka.

Dampak Terhadap Citra Singapura dan Tata Kelola Publik

Kasus ini mengguncang nasionalisme Singapura, negara yang dikenal bebas korupsi. Sistem penggajian tinggi bagi pejabat publik di negara itu dianggap cara untuk mencegah korupsi. Namun asisten profesor Eugene Tan dari SMU menyatakan bahwa pelanggaran seperti ini merusak kepercayaan publik meskipun disertai gaji besar. Jaksa menuntut hukuman delapan hingga sembilan bulan penjara bagi Iswaran agar memberi efek deterrent.