Fakta Sehari – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, baru-baru ini memberikan arahan tegas terkait pengawasan stok bahan pokok (bapok) dan harga gabah. Dalam acara retret yang dihadiri para pejabat daerah dan pelaku usaha, Zulhas menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bapok menjelang bulan puasa dan Lebaran. Ia menyoroti kenaikan harga gabah yang berdampak pada harga beras di pasaran.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pengawasan stok bapok harus dilakukan secara ketat dan terukur. Ia meminta pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan distributor dan pedagang besar agar tidak terjadi penimbunan. Menurutnya, ketersediaan bapok yang cukup akan mencegah lonjakan harga yang tidak wajar. Oleh karena itu, Zulhas menginstruksikan agar data stok bapok diperbarui secara berkala dan dilaporkan langsung ke Kementerian Perdagangan.
“Baca Juga :Menkes Budi Klarifikasi Isu Beasiswa Dokter: Tetap Jalan Kok”
Selain stok bapok, Zulhas juga memberi perhatian khusus pada harga gabah yang terus merangkak naik. Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga gabah bisa berdampak langsung pada harga beras di tingkat konsumen. Untuk itu, Zulhas meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk aktif menyerap gabah dari petani dengan harga yang wajar. Langkah ini diharapkan dapat menstabilkan harga di pasaran sekaligus memberikan keuntungan yang adil bagi petani.
Dalam retret tersebut, Zulhas mengajak pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam mengawasi distribusi bapok dan harga gabah. Ia meminta gubernur, bupati, dan wali kota untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan tidak ada kelangkaan. Zulhas juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah agar kebijakan yang diambil bisa berjalan efektif. Ia bahkan menyebutkan akan ada sanksi bagi daerah yang lalai dalam pengawasan stok dan harga bapok.
“Simak juga: Minum Jus Tomat-Wortel Secara Teratur, Ini Dampaknya untuk Kesehatan”
Zulhas tidak hanya meminta peran aktif dari pemerintah daerah, tetapi juga dari pelaku usaha. Ia mengajak distributor dan pedagang besar untuk ikut menjaga kestabilan harga. Zulhas mengingatkan bahwa praktik penimbunan atau spekulasi harga dapat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap pelaku usaha bisa menjual bapok dengan harga yang wajar dan transparan. Zulhas juga menyarankan agar mereka selalu melaporkan data stok secara akurat.
Menjelang bulan puasa dan Lebaran, kebutuhan masyarakat akan bapok cenderung meningkat. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Zulhas mengungkapkan beberapa strategi stabilisasi harga. Salah satunya adalah dengan menggelar operasi pasar di berbagai daerah. Kementerian Perdagangan akan bekerja sama dengan Bulog dan distributor besar untuk menyediakan bapok dengan harga terjangkau. Operasi pasar ini ditargetkan menjangkau wilayah-wilayah yang rawan kenaikan harga.
Zulhas juga memperkenalkan inovasi dalam pemantauan harga melalui platform digital. Dengan menggunakan aplikasi khusus, pemerintah dapat memantau pergerakan harga bapok secara real-time. Zulhas berharap teknologi ini bisa membantu mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam mengatasi fluktuasi harga. Ia mengungkapkan bahwa aplikasi ini akan diperkenalkan secara bertahap di berbagai daerah.
Langkah tegas Zulhas dalam mengawasi stok bapok dan harga gabah diharapkan bisa menjaga kestabilan harga menjelang puasa dan Lebaran. Dengan kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang wajar dan stabil.