Fakta Sehari – Fenomena “Italian Brainrot” tengah jadi pembicaraan hangat di TikTok. Meme absurd ini menarik perhatian pengguna dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Kontennya sering kali tidak masuk akal, berisi referensi Italia, dan dibalut dengan humor kacau yang khas internet generasi Z. Tren ini bukan sekadar lelucon biasa, tapi telah menjadi gaya komunikasi tersendiri yang menyatukan komunitas daring dengan selera humor aneh namun seru.
Fenomena ini tidak muncul begitu saja. Awalnya, meme dengan unsur Italia mulai muncul di TikTok sekitar awal 2024. Akun-akun kreatif mencampur elemen budaya Italia seperti pizza, pasta, mafia, bahkan gestur tangan yang khas. Namun semua itu dikemas dalam bentuk yang sengaja dibuat absurd. Contohnya termasuk pengucapan dramatis seperti “Mamma Mia!” yang dilebih-lebihkan, atau editan video yang menampilkan pria berjas dengan background api sambil berkata “Italians be like.”
Seiring waktu, kreativitas pengguna meledak. Mereka saling membalas video satu sama lain dengan konten yang makin liar. Inilah yang memicu efek domino. Hashtag #ItalianBrainrot pun jadi tren, digunakan di ribuan video dengan jutaan penonton. Beberapa video bahkan sampai viral lintas negara. Dengan cara ini, konten yang awalnya lokal berubah jadi fenomena global.
“Baca Juga : Antibiotik Tak Selalu Aman untuk Anak, Ini Alasannya”
Italian Brainrot punya gaya visual dan narasi yang khas. Videonya sering disertai dengan filter noise tinggi, teks berwarna mencolok, dan musik cepat atau terdistorsi. Kalimat-kalimatnya juga tidak masuk akal. Misalnya, “My Roman ancestors are disappointed in me because I microwaved the spaghetti.” Di balik kelucuannya, ada unsur self-mockery atau ejekan terhadap stereotip budaya.
Yang menarik, tren ini bukan berasal dari orang Italia. Banyak kontennya dibuat oleh warganet dari AS, Inggris, atau negara lain yang mengolok-olok versi fiktif tentang Italia. Namun orang Italia sendiri, bukannya marah, malah ikut meramaikan. Mereka membuat parodi balik dengan konten yang tak kalah konyol. Hal ini menimbulkan interaksi lintas budaya yang cukup unik di TikTok.
“Simak juga: Siti Badriah dan Krisjiana Baharudin Kehadiran Putri Kedua”
Warganet Indonesia termasuk yang cepat tanggap terhadap tren ini. Banyak kreator lokal ikut meramaikan dengan versi mereka sendiri. Mereka memadukan unsur lokal seperti nasi goreng atau “bang jago” dengan template Italian Brainrot. Hasilnya adalah konten hybrid yang tidak hanya lucu tapi juga relatable bagi penonton lokal.
Respons penonton pun luar biasa. Banyak video mendapat ribuan likes dan komentar. Ada yang menulis “Ini mah Italian-Sunda Brainrot,” atau “Kalau Italia ngaco gini, Indonesia udah level dewa.” Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia punya kemampuan beradaptasi cepat dalam budaya internet global. Mereka tidak hanya mengikuti tren tapi juga mengolahnya jadi sesuatu yang khas Indonesia.
Meme Italian Brainrot mencerminkan gaya humor khas Gen Z. Mereka suka hal yang absurd, ironis, dan terkadang tanpa logika. Bagi mereka, semakin tidak masuk akal, justru semakin lucu. Ini berbeda jauh dengan humor tradisional yang cenderung linear dan masuk akal. Dalam dunia meme seperti ini, logika bukan hal utama. Estetika kebingungan justru jadi daya tarik.
Selain itu, Gen Z punya kebutuhan untuk terus mencari identitas. Lewat meme, mereka bisa berekspresi bebas dan membentuk komunitas online. Mereka merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Dalam hal ini, Italian Brainrot bukan cuma hiburan, tapi juga bentuk komunikasi dan eksistensi digital.