Fakta Sehari – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini mulai mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan di Indonesia. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi di kota besar. Tapi juga mulai merambah ke daerah-daerah yang sebelumnya tertinggal teknologi. AI dimanfaatkan untuk mempercepat digitalisasi, meningkatkan efektivitas pengajaran, hingga membantu siswa difabel dalam belajar. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi ini bahkan telah menjadi bagian dari kebijakan pendidikan nasional. Pemerintah, startup edtech, dan lembaga pendidikan kini bahu membahu dalam mengintegrasikan AI ke dalam sistem belajar.
Transformasi digital pendidikan di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pasca pandemi COVID-19. Kebutuhan akan pembelajaran daring mendorong berbagai inovasi berbasis teknologi. Salah satunya adalah pemanfaatan AI untuk mengotomatisasi proses belajar mengajar. AI kini digunakan untuk menyusun soal ujian secara adaptif, mengevaluasi hasil belajar, hingga memberikan rekomendasi materi tambahan. Platform edtech seperti Ruangguru dan Zenius juga mulai mengintegrasikan AI ke dalam sistem mereka. Tujuannya agar materi pembelajaran bisa disesuaikan dengan kemampuan siswa. Teknologi ini mengurangi beban guru dalam tugas administratif. Sehingga mereka bisa fokus pada interaksi dengan siswa.
“Baca Juga : Program Bayi Tabung dan Faktor Usia yang Perlu Diketahui”
Salah satu manfaat utama AI dalam pendidikan adalah kemampuannya menyesuaikan metode belajar dengan kebutuhan individu. Ini sangat penting bagi siswa difabel yang seringkali mengalami kesulitan dalam sistem pendidikan konvensional. Dengan bantuan AI, materi pembelajaran bisa diubah menjadi format suara, visual interaktif, atau bahasa isyarat. Teknologi seperti text-to-speech dan voice recognition membantu siswa tunanetra untuk membaca dan menulis. Sementara algoritma pembelajaran adaptif bisa disesuaikan bagi siswa dengan autisme atau disleksia. Ini membuka peluang inklusi yang lebih luas dalam sistem pendidikan nasional.
Sistem penilaian yang adil dan akurat merupakan tantangan lama dalam dunia pendidikan. AI menawarkan solusi dengan membuat proses evaluasi menjadi lebih objektif dan cepat. Misalnya, dalam ujian daring, AI bisa mendeteksi kecurangan melalui fitur proctoring otomatis. Selain itu, teknologi ini mampu menganalisis pola belajar siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Guru dapat mengetahui topik mana yang belum dikuasai siswa secara mendalam. Berdasarkan data tersebut, sistem bisa merekomendasikan pengulangan materi atau latihan tambahan. Ini memungkinkan penilaian yang lebih menyeluruh dan berbasis data, bukan hanya berdasarkan nilai ujian akhir.
“Simak juga: Peran BPKP dalam Mewujudkan Digitalisasi yang Bertanggung Jawab”
Meski banyak manfaatnya, penerapan AI dalam pendidikan Indonesia tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu yang paling krusial adalah kesenjangan akses terhadap teknologi. Di daerah terpencil, infrastruktur internet masih terbatas. Belum semua sekolah memiliki perangkat komputer yang memadai. Selain itu, belum semua guru memiliki literasi digital yang cukup untuk mengelola teknologi AI. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi digital pendidik. Pelatihan intensif dan penyediaan perangkat harus diprioritaskan. Tanpa itu, manfaat AI hanya akan dirasakan oleh sebagian kecil kelompok yang sudah melek teknologi.
Di tengah tantangan tersebut, muncul banyak startup edtech yang berperan aktif dalam mendorong revolusi pendidikan. Mereka menciptakan platform pembelajaran cerdas berbasis AI yang mudah diakses dan ramah pengguna. Contohnya, ada aplikasi lokal yang bisa mendeteksi gaya belajar siswa hanya dengan menjawab beberapa pertanyaan. Setelah itu, sistem akan menyesuaikan materi sesuai dengan preferensi dan kemampuan mereka. Inovator muda dari berbagai universitas juga menciptakan alat bantu belajar untuk siswa difabel. Mereka menggabungkan teknologi AI dengan perangkat keras seperti kacamata pintar atau papan braille digital. Inovasi ini mempercepat proses inklusi di dunia pendidikan Indonesia.
Ke depan, AI diperkirakan akan menjadi bagian integral dari kurikulum dan sistem belajar di Indonesia. Pemerintah mulai mendorong sekolah-sekolah untuk menerapkan teknologi berbasis AI secara bertahap. Bahkan, beberapa universitas sudah membuka program studi khusus yang fokus pada teknologi pembelajaran digital. Sementara itu, kolaborasi internasional juga dibangun untuk mengadopsi teknologi dari negara-negara maju. Visi besarnya adalah menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan merata. Semua siswa, tanpa memandang kondisi fisik atau latar belakang ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.