Fakta Sehari – Bank Tabungan Negara (BTN) kembali mencatatkan kinerja positif di awal tahun 2025. Laba bersih perusahaan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, memaparkan sejumlah strategi yang mendorong capaian ini. Dalam konferensi pers pekan lalu, ia menjelaskan bahwa transformasi digital menjadi salah satu pendorong utama. Selain itu, penguatan segmen kredit pemilikan rumah (KPR) juga turut mendukung pertumbuhan laba. BTN berfokus pada efisiensi operasional dan ekspansi layanan berbasis teknologi. Kombinasi faktor inilah yang diyakini mampu menjaga kinerja positif ke depan.
“Baca Juga : Tren Ukuran Mr P Pria Modern: Hasil Gaya Hidup atau Genetika?”
BTN menerapkan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit. Fokus utama bank ini tetap berada pada sektor pembiayaan perumahan. Namun, kali ini mereka memperluas cakupan pada KPR non-subsidi. Kredit diberikan dengan seleksi ketat terhadap nasabah yang memiliki kualitas pembayaran baik. Nixon menyebut pertumbuhan kredit mencapai 9,3 persen year-on-year. Angka ini berasal dari kombinasi KPR subsidi dan non-subsidi. Selain itu, sektor konstruksi dan properti komersial turut menyumbang peningkatan portofolio kredit. Strategi ini dianggap sejalan dengan tren permintaan rumah tapak dan vertikal yang masih tinggi. Permintaan hunian tetap tinggi, terutama di kota-kota satelit.
Salah satu aspek krusial dari pertumbuhan laba adalah pengelolaan dana pihak ketiga. BTN berhasil menghimpun DPK sebesar Rp356 triliun sepanjang kuartal pertama. Dana tersebut mayoritas berasal dari produk tabungan dan deposito. Nixon menjelaskan bahwa aktif meningkatkan literasi keuangan untuk memperluas basis nasabah. Kampanye digital dan pembukaan rekening online menjadi strategi utama. Bank juga meluncurkan beberapa program loyalitas berbasis poin dan cashback. Program tersebut berhasil menarik nasabah muda dari kalangan milenial. Selain itu, BTN juga memperkuat kerja sama dengan lembaga pemerintah dan swasta. Hal ini meningkatkan kepercayaan dan memperbesar volume DPK secara stabil.
“Simak juga: CKG Terapkan Skrining Gangguan Mental, Warga RI Lebih Sehat”
BTN mulai bertransformasi menjadi bank berbasis digital untuk efisiensi biaya. Mereka mengimplementasikan teknologi cloud, otomatisasi proses, dan integrasi data pelanggan. Salah satu hasilnya adalah pemangkasan biaya operasional sebesar 11 persen. Nixon menyebut bahwa digitalisasi tak hanya berdampak pada biaya, tetapi juga meningkatkan pelayanan. Aplikasi BTN Mobile kini memiliki fitur yang lebih lengkap dan intuitif. Fitur-fitur baru termasuk pengajuan KPR digital dan pelacakan status pengajuan. Langkah ini memberikan kenyamanan kepada nasabah sekaligus mempercepat proses bisnis. BTN juga menggandeng startup teknologi untuk mengembangkan produk inovatif lainnya. Transformasi ini menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang BTN.
Selain laporan kuartal pertama, BTN telah menyiapkan strategi jangka pendek ke depan. Fokus utama mereka adalah memperluas inklusi keuangan di sektor perumahan. Targetnya mencakup masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki hunian. BTN juga merencanakan penambahan titik layanan di wilayah Timur Indonesia. Langkah ini sejalan dengan arahan OJK tentang akses perbankan di daerah 3T. Selain itu, BTN akan memperkuat sinergi dengan Kementerian PUPR untuk program subsidi. Mereka juga menjajaki pembiayaan ramah lingkungan lewat KPR hijau. Dukungan terhadap proyek properti berwawasan lingkungan menjadi salah satu prioritas 2025. Semua strategi tersebut akan ditopang sistem digitalisasi dan analisis data real-time.
Meskipun mencatatkan kinerja positif, BTN tetap menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah tekanan suku bunga global yang mempengaruhi biaya dana. Selain itu, persaingan dari fintech dan bank digital juga semakin ketat. BTN berupaya menjawab tantangan tersebut dengan memperkuat layanan hybrid. Mereka menggabungkan layanan digital dengan pendekatan konvensional berbasis relasi. Dengan strategi ini, BTN yakin tetap relevan di tengah perubahan ekosistem keuangan. Nixon menyebut bahwa proyeksi laba untuk semester pertama tetap optimis. Ia berharap kinerja kuartal pertama menjadi pijakan kuat untuk hasil tahun penuh. BTN menargetkan pertumbuhan laba hingga 18 persen dibanding tahun sebelumnya.