Umum

Isi Sumpah Prabowo-Gibran Saat Dilantik Jadi Presiden dan Wapres

Fakta Sehari – Pelantikan presiden dan wakil presiden baru merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden menandai babak baru dalam kepemimpinan nasional. Sebagai puncak dari proses demokrasi yang panjang, pelantikan ini tidak hanya membawa harapan baru, tetapi juga tanggung jawab besar yang diemban oleh keduanya. Salah satu simbol utama dari awal kepemimpinan mereka adalah pengucapan sumpah jabatan.

Pelantikan Prabowo dan Gibran: Momen Bersejarah di Indonesia

Prabowo dan Gibran berhasil memenangkan pemilihan presiden setelah melewati proses yang ketat. Kemenangan ini merupakan hasil dari berbagai koalisi politik dan dukungan dari masyarakat yang menginginkan perubahan. Pelantikan mereka bukan hanya sekedar seremonial, tetapi juga momen untuk memperbaharui janji kepada rakyat dan bangsa Indonesia.

“Baca juga : Misteri Piramida Kuno Mesir Dibangun Dekat Cabang Sungai Nil yang Punah.”

Apa Itu Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden?

Sumpah jabatan merupakan komitmen formal yang diucapkan oleh presiden dan wakil presiden saat pelantikan. Sumpah ini menegaskan tekad pemimpin untuk menjalankan pemerintahan sesuai dengan konstitusi, menjaga kedaulatan negara, dan memenuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya.

Dasar Hukum Sumpah Jabatan di Indonesia

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, setiap presiden dan wakil presiden wajib mengucapkan sumpah atau janji sebelum menjalankan tugasnya. Hal ini diatur dalam Pasal 9 UUD 1945, yang menyatakan bahwa sumpah dilakukan di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan tujuan menjamin keseriusan dan legalitas pemerintahan yang baru.

Isi Lengkap Sumpah Prabowo-Gibran Saat Dilantik

Ketika dilantik, Prabowo dan Gibran mengucapkan sumpah sebagai berikut: “Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden/Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.”

Sumpah tersebut tidak hanya sekadar formalitas, tetapi mencerminkan janji untuk menjaga kedaulatan, melindungi hak-hak warga negara, dan mematuhi konstitusi.

Perbedaan dengan Sumpah Jabatan Sebelumnya

Secara tekstual, isi sumpah jabatan ini tidak berbeda dengan sumpah yang diucapkan oleh presiden dan wakil presiden sebelumnya. Namun, situasi politik dan tantangan yang dihadapi saat ini mungkin membuat makna sumpah tersebut terasa lebih relevan dan mendesak.

Makna dan Simbolisme Sumpah Jabatan

Sumpah jabatan memiliki makna simbolis yang kuat dalam tradisi politik Indonesia. Ini adalah janji suci yang mengikat presiden dan wakil presiden untuk selalu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mengucapkan sumpah di hadapan MPR dan rakyat merupakan pengingat bahwa kekuasaan adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh integritas.

Komitmen untuk Menjaga Kedaulatan dan Konstitusi

Isi sumpah yang menyebutkan memegang teguh UUD 1945 menegaskan pentingnya menjaga sistem hukum dan kedaulatan negara. Dengan demikian, sumpah ini menjadi landasan utama bagi kebijakan dan tindakan yang diambil oleh presiden dan wakil presiden dalam menjalankan tugasnya.

Dampak Sumpah Jabatan Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pengucapan sumpah jabatan tidak hanya menjadi awal dari pemerintahan baru, tetapi juga mencerminkan arah kebijakan yang akan ditempuh. Melalui sumpah ini, Prabowo dan Gibran diharapkan dapat memperkuat sistem pemerintahan, menegakkan hukum, dan menjaga stabilitas nasional.

Kebijakan Utama yang Diarahkan oleh Sumpah Jabatan

Berdasarkan isi sumpah, pemerintahan baru ini mungkin akan berfokus pada penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Selain itu, janji untuk menjaga kedaulatan juga dapat dilihat sebagai sinyal kuat untuk mempertahankan kepentingan nasional di tengah dinamika politik internasional.

Reaksi Publik Terhadap Pelantikan dan Sumpah Prabowo-Gibran

Pelantikan dan sumpah yang dilakukan oleh Prabowo dan Gibran mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Sebagian besar masyarakat menyambut positif dan berharap pada kepemimpinan baru ini. Namun, ada pula yang skeptis dan menantikan bukti nyata dari realisasi janji-janji politik.

Tanggapan dari Partai Politik dan Tokoh Nasional

Berbagai partai politik dan tokoh nasional memberikan ucapan selamat dan mendukung pemerintahan yang baru dilantik. Mereka menilai sumpah yang diucapkan bukan sekadar formalitas, tetapi sebagai janji untuk benar-benar bekerja bagi kepentingan rakyat.

Perbandingan dengan Sumpah Pemimpin di Negara Lain

Di berbagai negara, sumpah jabatan sering kali disesuaikan dengan tradisi dan hukum setempat. Misalnya, di Amerika Serikat, presiden bersumpah dengan tangan di atas Alkitab. Sementara itu, di Indonesia, sumpah dilakukan dengan mengucapkan nama Tuhan sesuai agama yang dianut, sehingga menambah nuansa religius dalam prosesi pelantikan.

Peran Media dalam Mengawal Pelantikan Prabowo-Gibran

Media memiliki peran penting dalam mengawal proses pelantikan, menyebarkan informasi, dan mengawasi janji-janji politik. Berbagai media nasional turut menyoroti pengucapan sumpah Prabowo dan Gibran, yang dianggap sebagai langkah awal untuk mewujudkan pemerintahan yang diharapkan.