Fakta Sehari – Metabolisme adalah proses tubuh mengubah makanan menjadi energi. Kecepatan metabolisme setiap orang bisa berbeda-beda. Usia menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhinya. Remaja dan lansia memiliki ritme percernaan yang kontras. Banyak anggapan menyebut usia muda lebih cepat membakar kalori. Sementara itu, usia tua cenderung mengalami perlambatan. Namun gaya hidup juga memiliki pengaruh besar. Aktivitas fisik, pola makan, dan kebiasaan tidur menjadi pembeda utama di antara dua kelompok ini.
Remaja berada dalam fase pertumbuhan aktif. Tubuh mereka membutuhkan lebih banyak energi. Oleh sebab itu, metabolisme mereka bekerja lebih cepat. Mereka mampu membakar kalori hanya dalam waktu singkat. Proses pencernaan berlangsung efisien karena organ masih dalam kondisi optimal. Aktivitas hormonal pun mendukung pembentukan otot dan jaringan. Bahkan saat tidur, tubuh mereka tetap membakar energi secara signifikan. Hal ini membuat remaja cenderung lebih cepat lapar dan membutuhkan asupan berkala.
“Baca Juga : Kebiasaan Makan Tak Sehat Bisa Ganggu Kinerja Otak”
Beberapa hal membuat metabolisme remaja jauh lebih aktif. Salah satunya adalah hormon pertumbuhan. Hormon ini sangat tinggi selama masa pubertas. Ia membantu membentuk otot, tulang, dan kulit. Selain itu, remaja umumnya lebih aktif bergerak. Mereka melakukan banyak aktivitas fisik, dari olahraga hingga kegiatan sekolah. Pola tidur remaja juga relatif masih teratur, walau sering berubah. Kualitas tidur yang baik turut menjaga ritme percernaan. Asupan protein dan gizi lengkap juga mempercepat proses pembakaran kalori.
Seiring bertambahnya usia, metabolisme akan melambat. Ini adalah proses alami dari penuaan tubuh. Organ tubuh bekerja lebih lambat dibanding masa muda. Kemampuan otot menurun, dan massa lemak cenderung meningkat. Hal ini membuat tubuh lebih sedikit membakar kalori. Bahkan saat istirahat pun, energi yang dikeluarkan tidak sebanyak dahulu. Lansia yang tidak aktif bergerak akan mengalami penurunan metabolisme lebih cepat. Risiko penyakit metabolik seperti diabetes juga meningkat.
“Simak juga: Huawei Luncurkan Fit 4 dan Pro Hadirkan Fitur Kesehatan Andal”
Beberapa faktor mempercepat perlambatan metabolisme lansia. Salah satunya adalah hilangnya massa otot. Otot adalah jaringan aktif yang membakar kalori. Saat otot berkurang, pembakaran energi ikut menurun. Selain itu, produksi hormon juga berkurang. Hormon tiroid, testosteron, dan estrogen mulai melambat. Aktivitas fisik yang minim memperparah kondisi tersebut. Gaya hidup pasif dan pola makan tinggi lemak memperlambat sistem metabolik. Ditambah lagi, kualitas tidur menurun akibat berbagai gangguan usia lanjut.
Meski usia berperan besar, gaya hidup menjadi pembeda utama. Remaja yang tidak aktif dapat mengalami metabolisme lambat. Sementara lansia yang rutin berolahraga tetap memiliki metabolisme stabil. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga sangat membantu. Konsumsi makanan sehat dan cukup serat juga penting. Gaya hidup sehat mampu memperpanjang efisiensi sistem metabolik. Mengurangi konsumsi gula dan memperbanyak protein adalah langkah sederhana. Dengan pengaturan yang tepat, percernaan lansia pun bisa tetap aktif.
Tidur memainkan peran penting dalam metabolisme. Saat tidur, tubuh memperbaiki jaringan dan membakar energi. Remaja yang sering begadang bisa mengalami gangguan hormon. Hal ini menghambat proses metabolik secara menyeluruh. Lansia juga kerap mengalami insomnia atau tidur tak nyenyak. Kurangnya tidur menurunkan kualitas percernaan dan meningkatkan stres. Oleh karena itu, tidur cukup dan berkualitas wajib dijaga. Menerapkan rutinitas tidur yang konsisten sangat dianjurkan. Tidur yang baik akan mengoptimalkan kerja hormon tubuh.
Makanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada metabolisme. Remaja membutuhkan kalori tinggi, tapi tetap seimbang. Protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat wajib dikonsumsi. Sementara lansia harus mengurangi kalori dan memperbanyak serat. Makanan rendah indeks glikemik lebih disarankan. Hindari makanan cepat saji dan minuman tinggi gula. Suplemen juga bisa membantu, tapi harus sesuai anjuran dokter. Asupan cairan yang cukup mempercepat proses pencernaan. Gizi seimbang sangat penting untuk menjaga metabolisme di semua usia.