Prabowo Subianto Jadi Presiden Pertama Membacakan Teks Proklamasi

Prabowo Subianto Jadi Presiden Pertama Membacakan Teks Proklamasi

FaktaSehari – Presiden Prabowo Subianto mencatat sejarah baru pada HUT ke-80 Republik Indonesia. Untuk pertama kalinya, seorang presiden membacakan langsung teks proklamasi di Istana Merdeka. Momen ini menambah khidmat upacara dan menunjukkan peran aktif kepala negara dalam mengenang detik-detik kemerdekaan.

Tradisi Dua Dekade yang Berubah

Selama 20 tahun terakhir, pembacaan teks proklamasi selalu dilakukan oleh pimpinan lembaga tinggi negara. Biasanya, tugas ini diemban oleh Ketua MPR, DPR, atau DPD. Namun, tahun 2025 menjadi pengecualian. Tradisi tersebut berubah ketika Presiden Prabowo sendiri yang membacakan teks sakral itu.

“Baca Juga : Prabowo Subianto Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Istana”

Kilas Balik Pembacaan Proklamasi

Pada 2024, teks proklamasi dibacakan oleh Ketua DPR Puan Maharani. Sementara itu, pada 2023, Ketua MPR Bambang Soesatyo mendapat giliran. Setahun sebelumnya, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti yang membacakannya. Dengan langkah berbeda, Prabowo kini membuka babak baru dalam sejarah perayaan kemerdekaan.

Penjelasan dari Pimpinan DPR

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan alasan Prabowo membacakan teks proklamasi. Menurutnya, karena Prabowo bertindak sebagai inspektur upacara, maka wajar jika ia membacakannya. Walau begitu, Dasco menegaskan, inilah pertama kalinya seorang presiden membacakan proklamasi dalam upacara HUT RI di Istana.

“Simak Juga : TNI AL Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut Selat Sunda”

Simbol Kepemimpinan yang Tegas

Langkah Prabowo dipandang sebagai simbol kepemimpinan yang tegas dan penuh makna. Ia ingin menegaskan bahwa kemerdekaan bukan hanya milik lembaga negara, melainkan juga menjadi tanggung jawab seorang pemimpin. Dengan membaca teks proklamasi, Prabowo memperlihatkan komitmen menjaga amanah para pendiri bangsa.

Pesan untuk Generasi Muda

Selain itu, momen ini juga memberi pesan penting kepada generasi penerus. Proklamasi kemerdekaan bukan sekadar teks bersejarah, tetapi amanah yang harus dijaga bersama. Dengan cara ini, rasa nasionalisme diharapkan semakin tumbuh. Generasi muda pun diingatkan agar terus menjaga persatuan bangsa demi masa depan Indonesia.