TEI 2025: Lokomotif Perdagangan Indonesia di Panggung Global

TEI 2025: Lokomotif Perdagangan Indonesia di Panggung Global

FaktaSehari – Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 menjadi sorotan dunia. Sebanyak 8.045 buyer dari 130 negara hadir dan menunjukkan antusiasme besar pada produk Indonesia. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut lonjakan ini sebagai bukti kuatnya daya tarik ekspor nasional.

Minat Tinggi dari Buyer dan Eksportir

Sebanyak 1.619 eksportir ambil bagian di TEI 2025. Pameran ini mempertemukan pelaku usaha dalam negeri dengan mitra global. Tak hanya jumlah yang meningkat, tapi kualitas relasi dagang pun ikut terdongkrak.

“Baca Juga : Mengurai Citra “Old Money” vs “Orang Kaya Baru””

Target Transaksi US$16,5 Miliar

Pemerintah menargetkan transaksi sebesar US$16,5 miliar. Angka ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekspor, menarik investasi baru, dan memperkuat ekonomi nasional. TEI menjadi tumpuan penting dalam memperluas pasar dan menciptakan nilai tambah.

Tiga Zona Pameran Utama

Pameran dibagi dalam tiga zona:

  • Pangan, minuman, dan pertanian
  • Produk manufaktur
  • Jasa dan gaya hidup

Selain itu, tersedia forum bisnis, business matching, dan layanan konsultasi yang mempercepat negosiasi dagang.

Mendukung Hilirisasi dan Industrialisasi

TEI mendukung misi pemerintah untuk hilirisasi dan perluasan pasar ekspor. Pameran ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang menuju “Indonesia Emas”.

“Simak Juga : Mikrofon Bocor di KTT Gaza: Prabowo Terungkap Minta Bertemu Eric Trump”

Lebih dari Sekadar Acara Dagang

Menurut saya, TEI bukan hanya tempat bertemu buyer dan eksportir. Ia mencerminkan kepercayaan dunia pada potensi Indonesia. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kualitas produk, menjaga kontinuitas pasokan, dan membangun ekosistem ekspor yang tangguh.