Fakta Sehari – Rivan Purwantono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama Jasa Marga dalam restrukturisasi manajemen terbaru. Penunjukan ini menjadi sorotan karena Rivan dikenal memiliki latar belakang panjang di sektor transportasi dan keuangan. Banyak pihak menaruh harapan tinggi terhadap kepemimpinan barunya di perusahaan pelat merah tersebut. Sebagai BUMN strategis, Jasa Marga membutuhkan figur yang bukan hanya teknokratis, tetapi juga adaptif terhadap tantangan era digital.
Rivan Purwantono menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang ekonomi dari Universitas Indonesia. Setelah itu, ia melanjutkan program magister di bidang manajemen bisnis di luar negeri. Kariernya dimulai sebagai analis di sektor keuangan. Ia pernah bekerja di beberapa perusahaan investasi ternama sebelum bergabung dengan sektor publik. Rivan juga memiliki pengalaman sebagai komisaris di sejumlah BUMN. Jejak rekam ini membuatnya dianggap memahami aspek finansial dan operasional secara menyeluruh. Ia juga dikenal aktif dalam berbagai forum diskusi kebijakan transportasi nasional.
“Baca Juga : Ingin Ramadhan Lebih Maksimal? Simak Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lainnya”
Sebelum dipercaya memimpin Jasa Marga, Rivan Purwantono menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia. Di sana, ia dikenal sebagai sosok reformis yang melakukan banyak pembaruan sistem pelayanan. Di bawah kepemimpinannya, PT KAI meningkatkan efisiensi jadwal dan memperkuat integrasi dengan moda transportasi lainnya. Rivan juga berhasil menggenjot pendapatan perusahaan melalui berbagai diversifikasi usaha. Pengalaman ini dinilai relevan dalam pengelolaan jalan tol yang kini juga dituntut untuk efisien dan terintegrasi.
Rivan menyatakan bahwa salah satu fokus utamanya adalah melakukan transformasi digital di tubuh Jasa Marga. Ia ingin sistem pembayaran tol dan pengelolaan lalu lintas semakin berbasis teknologi. Penggunaan data real-time untuk analisis kepadatan dan prediksi volume kendaraan menjadi prioritas. Ia juga ingin memperkuat sistem monitoring jalan agar bisa lebih cepat tanggap dalam perawatan. Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat digitalisasi infrastruktur nasional.
“Simak juga: Vaksin TBC M72 Mulai Uji Klinis Fase 3, Apa Implikasinya?”
Sebagai perusahaan negara, Jasa Marga memiliki dua fungsi penting: komersial dan pelayanan publik. Rivan mengatakan bahwa tantangan utama adalah menjaga keseimbangan keduanya. Ia tidak ingin mengejar keuntungan dengan mengorbankan kenyamanan pengguna jalan tol. Oleh karena itu, strategi tarif akan diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan. Penerangan jalan, rest area, dan kebersihan toilet menjadi perhatian khusus dalam rencananya. Ia juga ingin semua pegawai memiliki standar pelayanan prima terhadap pengguna jalan.
Dalam beberapa pernyataannya, Rivan menunjukkan perhatian khusus pada pengembangan jaringan jalan tol di Indonesia Timur. Ia menilai wilayah tersebut masih tertinggal dalam konektivitas jalan bebas hambatan. Oleh karena itu, ia berencana mempercepat studi kelayakan dan pembangunan sejumlah ruas baru. Fokus ini sejalan dengan upaya pemerataan pembangunan yang dicanangkan pemerintah pusat. Ia ingin memastikan bahwa manfaat jalan tol tidak hanya dinikmati wilayah barat Indonesia saja.
Rivan terbuka terhadap kemungkinan kerja sama dengan swasta dalam pengembangan infrastruktur tol. Ia percaya bahwa keterlibatan pihak ketiga dapat mempercepat ekspansi jaringan jalan. Namun ia menekankan pentingnya akuntabilitas dan regulasi yang ketat. Skema public-private partnership (PPP) akan tetap diawasi agar tidak merugikan pengguna jalan maupun negara. Pendekatan ini juga dianggap bisa mengurangi beban fiskal negara. Hal ini menjadi penting dalam situasi anggaran yang makin ketat akibat berbagai prioritas pembangunan lainnya.
Penunjukan Rivan disambut positif oleh berbagai kalangan. Pelaku industri menganggapnya sebagai figur profesional yang berpengalaman dan terbukti sukses di tempat sebelumnya. Masyarakat pengguna jalan tol berharap akan ada peningkatan nyata dalam kualitas dan efisiensi layanan. Beberapa pengamat transportasi menilai Rivan mampu membawa semangat pembaruan. Namun tantangan tetap ada, terutama dalam hal pembiayaan proyek jangka panjang dan pengelolaan utang. Banyak yang menanti bagaimana kebijakan tarif dan investasi akan dijalankan ke depan.
Dalam roadmap awalnya, Rivan menargetkan Jasa Marga menjadi perusahaan pengelola jalan tol paling efisien dan digital di Asia Tenggara. Ia menekankan pentingnya budaya kerja berbasis kinerja dan data. Rivan ingin setiap keputusan diambil berdasarkan analisis yang komprehensif. Ia juga menginginkan birokrasi internal lebih ramping dan cepat dalam merespons isu lapangan. Visi ini akan diwujudkan melalui pelatihan pegawai, penguatan unit inovasi, dan pengembangan sistem informasi berbasis cloud.