Fakta Sehari – Keju sering dianggap makanan lezat dan bergizi. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, dampaknya bisa membahayakan tubuh. Salah satu risiko nyata dari konsumsi keju berlebihan adalah batu ginjal. Banyak orang belum menyadari kaitan antara keju dan penyakit ini. Padahal kandungan kalsium dan lemak tinggi di dalam bisa memperburuk kondisi ginjal. Terutama jika tubuh tidak mengimbanginya dengan cukup cairan. Selain itu, asupan yang berlebih juga bisa menumpuk dalam tubuh. Akibatnya, metabolisme terganggu dan timbul gejala yang menyakitkan.
Keju mengandung kalsium dalam jumlah tinggi. Kalsium memang penting untuk tulang. Tapi jika terlalu banyak, tubuh tidak bisa menyerap semuanya. Sisa kalsium itu akan diekskresikan melalui ginjal. Jika bercampur dengan oksalat, maka terbentuklah kristal. Kristal ini akan membesar dan menjadi batu ginjal. Terutama jika tubuh kurang cairan atau sering dehidrasi. Selain itu, beberapa jenis keju juga mengandung oksalat alami. Ini mempercepat pembentukan batu di ginjal. Konsumsi rutin tanpa pengawasan bisa memperparah risikonya.
“Baca Juga : Anindya Bakrie: Kebijakan Trump Bisa Perburuk Hubungan Dagang”
Gejala batu ginjal kadang muncul perlahan. Awalnya penderita hanya merasa tidak nyaman di punggung bagian bawah. Rasa sakit ini lama-lama menjalar ke perut atau selangkangan. Rasa nyeri bisa datang dan pergi. Tapi intensitasnya makin kuat dari waktu ke waktu. Selain itu, penderita juga bisa mengalami mual dan muntah. Saat buang air kecil, terasa nyeri luar biasa. Air seni bisa berubah warna jadi merah atau coklat. Kadang juga terasa panas saat keluar. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu infeksi saluran kemih.
Agar tetap aman, sebaiknya konsumsi keju tidak berlebihan. Ahli gizi menyarankan maksimal 1-2 potong sedang per hari. Itu setara dengan sekitar 30-40 gram. Keju sebaiknya tidak dijadikan camilan harian. Lebih baik dikombinasikan dengan makanan lain. Misalnya salad sayur atau sandwich sehat. Jangan lupa perbanyak minum air putih. Minimal dua liter sehari untuk membantu kerja ginjal. Jika tubuh terhidrasi dengan baik, risiko batu ginjal bisa ditekan. Air membantu melarutkan zat sisa yang bisa membentuk kristal.
“Simak juga: Ulasan Terbaru MG ZS EV, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya”
Tidak semua keju punya risiko tinggi. Namun beberapa jenis tertentu perlu diwaspadai. Keju keras seperti cheddar, parmesan, dan gouda cenderung tinggi kalsium. Jika dikonsumsi sering, risikonya makin besar. Keju olahan seperti keju slice juga patut diperhatikan. Kandungannya tidak hanya tinggi kalsium, tapi juga tinggi garam dan pengawet. Kombinasi ini bisa membuat ginjal bekerja lebih keras. Jika kamu punya riwayat batu ginjal, sebaiknya batasi total konsumsi keju. Gantilah dengan sumber protein atau kalsium dari sayuran hijau atau kacang-kacangan.
Batu ginjal bisa diobati, tapi prosesnya menyakitkan. Kadang harus dengan terapi laser atau operasi kecil. Oleh karena itu, pencegahan sangat penting. Jangan menunggu sampai sakit baru bertindak. Mulailah dari pola makan sehat dan seimbang. Jangan hanya fokus pada rasa lezat. Perhatikan juga kandungan nutrisinya. Olah raga secara rutin bisa membantu metabolisme tubuh. Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan garam. Jangan lupa untuk cek kesehatan secara berkala. Terutama jika kamu merasa ada gangguan pada buang air kecil.