Fakta Sehari – Keputihan atau yang dalam istilah medis disebut dengan leukore adalah kondisi keluarnya cairan dari vagina (Miss V) yang dapat bervariasi dalam warna dan konsistensinya. Keputihan merupakan hal yang normal dan terjadi pada hampir setiap wanita. Keputihan terjadi sebagai respon alami tubuh untuk membersihkan dan menjaga kesehatan organ reproduksi wanita. Namun, keputihan yang disertai dengan bau atau perubahan warna bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Keputihan bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Jenis fisiologis adalah keputihan yang normal dan tidak berbahaya. Keputihan ini biasanya tidak berbau atau hanya berbau sedikit, serta berwarna bening atau putih susu. Sedangkan keputihan patologis merupakan keputihan yang disebabkan oleh infeksi atau gangguan kesehatan lainnya. Keputihan ini bisa disertai dengan bau tidak sedap, gatal, atau bahkan perubahan warna seperti kekuningan atau kehijauan.
Keputihan Miss V yang berbau biasanya menunjukkan adanya infeksi atau gangguan kesehatan. Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri, jamur, atau parasit. Infeksi ini bisa disebabkan oleh kebersihan organ intim yang kurang terjaga, atau bisa juga dipicu oleh kebiasaan buruk seperti sering bergonta-ganti pasangan seksual tanpa pelindung. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan keputihan berbau antara lain:
Vaginosis Bakterialis: Ini adalah infeksi bakteri yang paling umum yang menyebabkan keputihan berbau amis atau busuk.
Infeksi Jamur: Infeksi jamur seperti kandidiasis dapat menyebabkan keputihan yang kental, berwarna putih susu, dan disertai dengan bau tidak sedap.
Trikomoniasis: Infeksi parasit ini menyebabkan keputihan yang berbusa, berwarna kuning kehijauan, dan memiliki bau yang sangat tidak sedap.
Jika Anda mengalami keputihan yang berbau, penting untuk tidak menyepelekannya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keputihan yang berbau:
“Simak juga: Tren Diet 90-30-50: Simak Langkah Mudahnya”
Menjaga kebersihan area Miss V adalah langkah pertama untuk mencegah dan mengatasi keputihan. Pastikan untuk membersihkan organ intim dengan air bersih dan hindari penggunaan sabun antiseptik atau produk yang mengandung pewangi. Gunakan kain bersih dan kering setelah mencuci area intim untuk mencegah kelembaban berlebih yang dapat memicu infeksi.
Pilih pakaian dalam yang berbahan katun agar dapat menyerap keringat dan memungkinkan area vagina untuk tetap kering. Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis karena bisa meningkatkan kelembaban di area intim, yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
Jika keputihan yang Anda alami disertai dengan bau tidak sedap, rasa gatal, atau iritasi, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab infeksi. Pengobatan ini mungkin melibatkan pemberian antibiotik, obat antijamur, atau obat parasit.
Mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga sistem kekebalan tubuh dapat membantu tubuh melawan infeksi. Hindari makanan yang dapat memperburuk keseimbangan pH tubuh, seperti makanan yang terlalu pedas atau manis. Selain itu, pastikan Anda cukup tidur dan mengelola stres dengan baik, karena faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Douching atau mencuci vagina dengan cairan pembersih tertentu tidak disarankan karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri alami di dalam vagina. Penggunaan douching malah bisa meningkatkan risiko infeksi dan memperburuk kondisi keputihan yang berbau.
Meskipun keputihan adalah hal yang wajar, Anda harus segera mengunjungi dokter jika keputihan disertai dengan bau yang tidak sedap, rasa gatal, iritasi, atau nyeri. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut antara lain infeksi menular seksual, infeksi jamur berulang, atau masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.