Vaksin RSV untuk Ibu Hamil: Perlindungan Awal bagi Bayi dari Infeksi Pernapasan

Vaksin RSV untuk Ibu Hamil: Perlindungan Awal bagi Bayi dari Infeksi Pernapasan

FaktaSehari – Pemberian vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV) kepada ibu hamil trimester akhir kini menjadi perhatian para ahli kesehatan. Langkah ini dinilai efektif untuk melindungi bayi dari risiko infeksi saluran pernapasan bawah pada enam bulan pertama kehidupannya. Menurut dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A, vaksin ini bekerja dengan cara memicu pembentukan antibodi pada ibu yang kemudian ditransfer ke bayi melalui plasenta. “Dengan ibu divaksin, diharap bisa memproteksi ibu dan bayi,” ujarnya dalam acara Sahabat Peduli Journalist Club dari Pfizer Indonesia, Jumat (31/10/2025). Upaya ini penting, mengingat sistem imun bayi yang baru lahir masih lemah. Dengan perlindungan pasif dari antibodi sang ibu, bayi memiliki pertahanan awal terhadap virus RSV yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius.

RSV dan Ancaman pada Bayi

Vaksin RSV atau Respiratory Syncytial Virus merupakan virus penyebab utama infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB) pada bayi dan anak kecil. Meskipun bisa menyerang siapa saja, risiko terberat dialami bayi berusia di bawah enam bulan. Virus ini dapat menyebabkan bronkiolitis, yaitu peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru yang menimbulkan gejala batuk, sesak napas, dan mengi. Pada beberapa kasus, infeksi ini bisa berkembang menjadi pneumonia yang berpotensi fatal. Di Indonesia, kasus infeksi RSV sering meningkat saat musim hujan, ketika daya tahan tubuh anak menurun. Karena itulah, langkah pencegahan menjadi kunci. Melalui vaksinasi pada ibu hamil, dokter berharap dapat menekan angka kejadian RSV berat pada bayi tanpa harus menunggu mereka cukup umur untuk menerima vaksin sendiri.

“Baca Juga : Pertamina Patra Niaga Tambah Posko Keluhan Konsumen Jadi 17 Titik di Jawa Timur”

Cara Kerja Vaksin RSV untuk Ibu Hamil

Vaksin RSV bekerja dengan prinsip imunisasi pasif melalui transfer antibodi dari ibu ke janin. Saat ibu hamil menerima vaksin pada trimester ketiga, tubuhnya membentuk antibodi spesifik terhadap virus RSV. Antibodi tersebut akan melewati plasenta dan masuk ke dalam sistem peredaran darah janin. Setelah lahir, bayi membawa perlindungan alami ini selama beberapa bulan pertama kehidupannya periode paling rentan terhadap infeksi pernapasan. Menurut dr. Ian, mekanisme ini mirip dengan perlindungan yang diberikan vaksin tetanus pada ibu hamil untuk mencegah tetanus neonatorum. “Dengan cara ini, bayi lahir sudah memiliki pertahanan awal,” katanya. Pendekatan ini dianggap efektif karena memberikan perlindungan sebelum sistem imun bayi berkembang sempurna.

Daftar Vaksin Wajib untuk Anak di Indonesia

Selain vaksin RSV yang bersifat opsional, Indonesia telah menetapkan 14 vaksin wajib bagi anak-anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, imunisasi dasar meliputi BCG untuk tuberkulosis, DPT-Hib untuk difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b. Ada juga MMR/MR untuk campak dan rubella, OPV (polio tetes), IPV (polio suntik), TT dan DT untuk difteri tetanus, serta JE untuk radang otak. Tak kalah penting, vaksin HPV mencegah kanker serviks, PCV untuk pneumonia, dan Rotavirus untuk diare. Seluruh vaksin ini dirancang untuk mencegah penyakit yang dapat mengancam tumbuh kembang anak. Dengan adanya vaksinasi tambahan seperti RSV, harapannya angka kesakitan akibat infeksi saluran pernapasan pada bayi dapat terus ditekan secara signifikan.

“Simak Juga : Mobil Berlogo BGN Angkut Ayam dan Babi, Badan Gizi Nasional Ambil Langkah Hukum”

Apakah Vaksin RSV Wajib Diberikan?

Meski manfaatnya besar, vaksin RSV belum menjadi bagian dari program imunisasi nasional. Menurut dr. Ian, vaksin ini masih bersifat opsional. “Beberapa dari POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) sudah merekomendasi pemberian vaksin ini, tapi belum diwajibkan,” jelasnya. Hal ini berarti ibu hamil dapat memilih untuk mendapatkannya setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Vaksin ini biasanya diberikan oleh tenaga medis yang sudah memiliki pelatihan khusus. Meskipun belum diwajibkan, rekomendasi dokter menunjukkan arah kebijakan kesehatan masa depan, di mana pencegahan dini menjadi fokus utama. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksin RSV, diharapkan lebih banyak ibu hamil yang mempertimbangkan langkah ini demi keselamatan bayinya.

Langkah Bijak bagi Ibu Hamil

Bagi para ibu hamil, menjaga kesehatan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk memberikan perlindungan terbaik bagi janin. Selain vaksinasi, langkah pendukung lain meliputi pola makan bergizi, istirahat cukup, serta pemeriksaan rutin ke dokter. Konsultasi dengan tenaga medis mengenai vaksin RSV dapat membantu ibu memahami manfaat, waktu pemberian, dan efek samping yang mungkin muncul. Dengan informasi yang tepat, ibu dapat membuat keputusan yang sadar dan aman. Seiring perkembangan ilmu kedokteran, semakin banyak inovasi vaksin yang hadir untuk mengurangi risiko penyakit menular pada bayi. Vaksin RSV menjadi salah satu contoh bagaimana pencegahan modern bisa dimulai sejak dalam kandungan langkah kecil yang berdampak besar bagi generasi berikutnya.