Fakta Sehari – Gula darah tinggi bisa menjadi masalah serius jika tidak dikontrol dengan baik. Banyak faktor yang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, mulai dari pola makan yang buruk hingga kondisi emosional seseorang. Mengetahui penyebabnya dapat membantu mencegah komplikasi kesehatan seperti diabetes.
Pola makan memiliki peran besar dalam mengontrol kadar gula darah. Konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti tawar, dan makanan manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat. Selain itu, kurangnya asupan serat juga memperburuk kondisi ini karena serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah. Kebiasaan makan dalam porsi besar juga meningkatkan risiko lonjakan kadar gula darah. Orang yang sering mengonsumsi makanan olahan dan minuman manis cenderung memiliki kadar gula darah lebih tinggi dibanding mereka yang menjalani pola makan seimbang.
“Baca Juga : Huawei Perkuat Posisi di Pasar Smartphone Lipat, Ini Strateginya”
Gaya hidup yang kurang aktif menjadi penyebab lain dari naiknya gula darah. Ketika tubuh kurang bergerak, glukosa yang dikonsumsi tidak digunakan sebagai energi secara optimal. Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat dan berisiko menyebabkan resistensi insulin. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berolahraga ringan dapat membantu tubuh memanfaatkan glukosa dengan lebih baik. Bahkan, melakukan aktivitas sederhana seperti membersihkan rumah atau naik tangga bisa membantu menurunkan kadar gula darah secara alami.
Stres juga berkontribusi terhadap lonjakan gula darah. Saat seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang mengalami tekanan kerja tinggi atau masalah emosional. Selain itu, gangguan tidur akibat stres juga bisa memperburuk kondisi ini. Kurang tidur menyebabkan gangguan metabolisme yang membuat tubuh lebih sulit mengontrol kadar gula darah. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental dan mengelola stres sangat penting dalam mencegah lonjakan gula darah.
Dehidrasi sering kali diabaikan sebagai faktor yang memengaruhi kadar gula darah. Padahal, air berperan penting dalam proses metabolisme tubuh, termasuk mengatur kadar glukosa. Ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal menjadi kurang efisien dalam membuang gula berlebih melalui urine. Hal ini menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Minum air putih yang cukup setiap hari dapat membantu tubuh mengontrol kadar gula darah dengan lebih baik. Hindari minuman manis seperti soda atau jus kemasan karena justru dapat memperburuk kondisi gula darah tinggi.
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah sebagai efek samping. Obat kortikosteroid, pil KB, dan beberapa jenis antidepresan diketahui dapat memengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan ini tanpa pengawasan dokter dapat meningkatkan risiko lonjakan gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Jika mengalami kenaikan gula darah akibat konsumsi obat, konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan dosis atau mencari alternatif yang lebih aman.
Faktor keturunan juga berperan dalam menentukan kadar gula darah seseorang. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat diabetes lebih rentan mengalami lonjakan gula darah. Meskipun faktor genetik tidak bisa diubah, gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risikonya. Mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan tetap ideal adalah langkah penting dalam mencegah naiknya kadar gula darah, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko genetik.