Fakta Sehari – Singapura dikenal memiliki regulasi ketat terhadap obat dan suplemen kesehatan. Baru-baru ini, pemerintahnya merilis daftar produk yang berisiko bagi lambung. Beberapa di antaranya bahkan telah beredar luas di Asia Tenggara. Otoritas Kesehatan Singapura mengingatkan masyarakat akan dampaknya. Produk-produk ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan komplikasi serius. Konsumsi jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit pencernaan kronis.
Dalam laporan terbaru, beberapa obat penghilang rasa sakit menjadi perhatian utama. Penggunaan ibuprofen dan aspirin tanpa pengawasan dokter dianggap berbahaya. Kedua obat ini bisa memicu luka pada dinding lambung jika dikonsumsi berlebihan. Selain itu, jenis antibiotik tertentu juga berisiko menyebabkan gangguan pencernaan. Beberapa obat herbal dengan kandungan steroid tersembunyi turut masuk daftar. Konsumennya sering kali tidak menyadari efek samping yang ditimbulkan.
“Baca Juga : Dampak Jika Pendanaan USAID untuk HIV Dihentikan”
Suplemen yang mengandung zat besi dan kalsium dosis tinggi juga menjadi sorotan. Meskipun bermanfaat, kandungan ini bisa memicu iritasi lambung jika dikonsumsi salah. Suplemen penurun berat badan berbahan herbal juga tak luput dari peringatan. Beberapa di antaranya memiliki efek samping seperti asam lambung naik atau kembung. Otoritas kesehatan menemukan adanya bahan kimia tersembunyi dalam produk tertentu. Ini bisa berbahaya jika dikonsumsi tanpa konsultasi medis yang tepat.
Beberapa efek samping dari obat dan suplemen berbahaya cukup serius. Gejala awal bisa berupa mual, muntah, dan nyeri perut yang tidak biasa. Dalam kasus yang lebih parah, bisa terjadi tukak lambung atau pendarahan internal. Konsumsi jangka panjang berisiko menyebabkan gangguan fungsi hati dan ginjal. Pada beberapa individu, reaksi alergi juga bisa muncul tanpa peringatan sebelumnya. Penting bagi masyarakat untuk memahami potensi risiko sebelum mengonsumsi produk tertentu.
“Simak juga: Huawei Gencar Mengejar Samsung dalam Pasar Ponsel Lipat Global”
Singapura memiliki kebijakan ketat dalam mengawasi peredaran obat dan suplemen. Setiap produk yang masuk harus melalui uji klinis sebelum diperjualbelikan. Jika ditemukan kandungan berbahaya, produk akan langsung ditarik dari pasaran. Pemerintah juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang risiko kesehatan. Apotek dan toko obat diharuskan mematuhi aturan ketat terkait penjualan produk.
Konsumen harus lebih berhati-hati dalam memilih obat dan suplemen yang dikonsumsi. Selalu baca label dan periksa izin edar dari otoritas kesehatan setempat. Hindari produk yang menjanjikan hasil instan tanpa bukti medis yang jelas. Jika memiliki riwayat gangguan lambung, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi. Mengandalkan pola makan sehat dan gaya hidup seimbang tetap menjadi pilihan terbaik.
Langkah Singapura bisa memengaruhi regulasi di negara lain di kawasan Asia Tenggara. Beberapa negara mungkin akan memperketat aturan impor dan distribusi produk kesehatan. Konsumen juga mulai lebih sadar akan keamanan obat dan suplemen yang mereka konsumsi. Hal ini berpotensi mendorong industri farmasi untuk lebih transparan dalam produksinya. Keamanan produk kesehatan menjadi isu yang semakin mendapat perhatian global.