Fakta Sehari – Sebuah studi dari Health and Care Center (HCC) mengungkap fakta mengejutkan. Setengah dari populasi Indonesia mengalami overthinking secara rutin. Studi ini melibatkan ribuan responden dari berbagai wilayah. Hasilnya menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Banyak orang Indonesia menghabiskan waktu berjam-jam memikirkan masalah. Mereka sulit tidur karena terus memikirkan berbagai kemungkinan. Hal ini berdampak buruk pada kesehatan mental.
HCC mengidentifikasi beberapa pemicu utama overthinking. Salah satunya adalah tekanan ekonomi yang tinggi. Banyak orang merasa khawatir tentang stabilitas finansial mereka. Harga kebutuhan pokok yang terus naik menjadi beban pikiran. Selain itu, ketidakpastian pekerjaan juga memicu overthinking. Banyak karyawan yang takut kehilangan pekerjaan mereka. Mereka merasa tertekan dengan persaingan di dunia kerja. Faktor lain yang tak kalah penting adalah masalah hubungan sosial. Konflik dengan pasangan atau teman dapat memicu overthinking. Media sosial juga berkontribusi dalam hal ini. Banyak orang merasa cemas setelah melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna. Mereka merasa tidak cukup baik dibandingkan dengan standar yang ditampilkan di media sosial.
“Baca Juga : Modal Asing Rp7,58 Triliun Masuk RI Berkat Investor Borong SBN”
Overthinking memiliki dampak serius pada kesehatan mental. Banyak responden melaporkan mengalami kecemasan yang berlebihan. Mereka sering merasa gelisah dan tidak tenang. Hal ini mengganggu produktivitas sehari-hari. Beberapa orang bahkan mengalami serangan panik akibat overthinking. Selain itu, overthinking juga berhubungan dengan depresi. Mereka yang terus-menerus memikirkan hal negatif cenderung merasa putus asa. Pikiran negatif yang berulang-ulang memperburuk suasana hati. Akibatnya, mereka merasa tidak berdaya menghadapi masalah. Masalah tidur juga sering terjadi pada orang yang overthinking. Mereka kesulitan tidur nyenyak karena pikiran yang terus aktif. Kurang tidur ini pada akhirnya mempengaruhi kesehatan fisik.
HCC memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi overthinking. Pertama, penting untuk mengatur waktu berpikir. Batasi waktu untuk memikirkan masalah agar tidak berlarut-larut. Kedua, lakukan teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam. Cara ini membantu menenangkan pikiran yang gelisah. Ketiga, hindari pemicu overthinking seperti berita negatif. Terlalu banyak informasi buruk dapat memperparah kecemasan. Keempat, berbicara dengan orang terpercaya dapat membantu. Membagikan pikiran dengan orang yang dipercaya membantu meredakan beban. Terakhir, jika diperlukan, konsultasikan dengan profesional. Terapi kognitif dan perilaku terbukti efektif dalam mengatasi overthinking.
“Simak juga: China Tegaskan COVID Tidak Berasal dari Kebocoran Laboratorium”
Media sosial memiliki peran signifikan dalam memicu overthinking. Banyak orang membandingkan hidup mereka dengan orang lain di media sosial. Mereka merasa tertekan untuk mengikuti standar kesempurnaan yang tidak realistis. Kehidupan yang terlihat sempurna di media sosial seringkali menipu. Orang hanya menampilkan sisi terbaik mereka. Ini menciptakan tekanan sosial yang tidak sehat. Selain itu, komentar negatif dan cyberbullying memperburuk keadaan. Banyak orang merasa cemas setelah menerima kritik di media sosial. Mereka terus memikirkan komentar negatif tersebut. Akibatnya, mereka merasa tidak percaya diri.
Studi ini menekankan pentingnya edukasi kesehatan mental. Masyarakat perlu memahami bahwa overthinking bukan masalah sepele. Ini adalah gangguan mental yang memerlukan perhatian serius. HCC merekomendasikan kampanye kesadaran mental secara nasional. Edukasi tentang cara mengatasi overthinking perlu ditingkatkan. Selain itu, akses ke layanan kesehatan mental harus diperluas. Banyak orang yang enggan mencari bantuan karena stigma negatif. Mereka merasa malu dianggap lemah secara mental. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menghapus stigma tersebut. Pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat harus bekerja sama. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental.