Fakta Sehari – Vitamin B12 dan kesehatan kaki memiliki kaitan erat yang sering kali tidak disadari. Vitamin B12 juga berperan penting dalam menjaga fungsi saraf dan sirkulasi darah di area kaki. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gejala seperti rasa kesemutan, mati rasa, atau bahkan nyeri pada kaki, yang sering menjadi sinyal awal masalah kesehatan. Memperhatikan gejala ini dapat membantu mendeteksi kekurangan vitamin B12 dan kesehatan kaki lebih dini sebelum berdampak lebih serius pada tubuh.
Kekurangan vitamin B12 sering menyebabkan sensasi seperti ribuan jarum menusuk kulit, terutama pada jari-jari kaki. Sensasi ini biasanya muncul secara perlahan dan bisa menyebar hingga ke bagian betis. Gejala ini terjadi karena saraf tidak mampu mentransmisikan sinyal dengan baik akibat kerusakan mielin.
“Baca Juga : Paket Netflix Telkomsel Paling Hemat untuk Anda”
Banyak penderita kekurangan vitamin B12 melaporkan kaki terasa lemas tanpa sebab yang jelas. Hal ini membuat aktivitas seperti berdiri lama atau berjalan menjadi lebih sulit. Kelemahan ini disebabkan oleh terganggunya fungsi otot yang dipengaruhi oleh kerusakan saraf.
Beberapa orang mengalami sensasi panas atau terbakar di kaki, terutama di malam hari. Gejala ini sering salah dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti diabetes, padahal bisa menjadi tanda awal defisiensi vitamin B12.
Kekurangan vitamin B12 dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan. Hal ini membuat seseorang lebih rentan tersandung atau kehilangan keseimbangan, terutama saat berjalan di permukaan yang tidak rata.
“Simak juga: Kemenkeu Tegaskan Cukai Rokok Tak Akan Naik di 2025”
Vitamin B12 banyak ditemukan dalam makanan hewani seperti daging, ikan, susu, dan telur. Orang yang mengikuti diet vegan atau vegetarian yang ketat tanpa suplementasi vitamin B12 lebih rentan mengalami kekurangan.
Beberapa kondisi medis, seperti gastritis, penyakit Crohn, atau operasi lambung, dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dari makanan. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi penyerapan vitamin ini.
Kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini membuat kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap defisiensi, meskipun mereka mengonsumsi makanan kaya vitamin B12.
Mengonsumsi makanan seperti hati sapi, ikan salmon, telur, dan produk susu dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin B12. Bagi mereka yang menjalani pola makan vegan, makanan yang diperkaya vitamin B12 atau suplemen sangat dianjurkan.
Jika asupan dari makanan tidak mencukupi, suplemen vitamin B12 bisa menjadi pilihan. Suplemen tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau cairan yang mudah diserap tubuh.
Bagi yang memiliki gejala kekurangan vitamin B12, tes darah dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya. Penanganan segera diperlukan jika defisiensi ini disebabkan oleh penyakit tertentu.
Pada kasus defisiensi yang parah, dokter biasanya merekomendasikan suntikan vitamin B12 untuk mempercepat pemulihan dan mengatasi gejala lebih efektif.