Fakta Sehari – Cuaca ekstrem yang sering terjadi akhir-akhir ini menuntut pengemudi untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama ketika hujan deras melanda. Kondisi jalan yang licin dan jarak pandang yang terbatas dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, memahami langkah-langkah keselamatan berkendara di tengah cuaca buruk sangatlah penting. Berikut adalah 10 tips yang dapat membantu pengemudi tetap aman di jalan saat hujan.
Sebelum berkendara, pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Periksa komponen penting seperti wiper, rem, lampu depan, dan ban. Kondisi wiper yang buruk, misalnya, dapat mengurangi visibilitas dan berbahaya saat hujan deras. Memastikan semua sistem kendaraan berfungsi baik adalah langkah awal untuk perjalanan yang aman.
Saat hujan, jalan menjadi lebih licin, sehingga pengemudi disarankan untuk mengurangi kecepatan. Hal ini dapat membantu mencegah tergelincir dan memberikan lebih banyak waktu untuk merespons situasi tak terduga di jalan. Berkendara dengan kecepatan rendah juga membuat kendaraan lebih mudah dikendalikan.
“Baca Juga: Simak Cara Ampuh Menghindari Ancaman Peretasan Kartu Kredit bagi Para Traveler”
Jarak pengereman kendaraan saat hujan lebih panjang dibandingkan kondisi normal. Karena itu, penting untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Tambahkan jarak setidaknya dua kali lipat dari biasanya untuk memastikan pengemudi memiliki cukup ruang untuk berhenti jika diperlukan.
Genangan air sering kali menyembunyikan bahaya yang tidak terlihat, seperti lubang jalan atau benda tajam. Selain itu, genangan air dapat menyebabkan aquaplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan traksi dengan jalan. Hindari genangan sebisa mungkin dan tetap berada di jalur yang lebih aman.
Ketika visibilitas menurun akibat hujan deras, menyalakan lampu utama sangatlah penting. Lampu utama membantu pengemudi melihat jalan dan membuat kendaraan lebih terlihat oleh pengguna jalan lain. Namun, hindari penggunaan lampu hazard saat berkendara karena dapat membingungkan pengendara lain.
Ban yang botak atau aus dapat meningkatkan risiko tergelincir di jalan basah. Periksa kedalaman alur ban secara berkala untuk memastikan cengkeraman maksimal. Pastikan tekanan ban juga sesuai dengan rekomendasi pabrik untuk mencegah insiden.
“Simak Juga: Menu Makan Mie Instan Tetap Sehat Tidak Gemuk, Lho Kok Bisa?”
Aquaplaning adalah kondisi berbahaya di mana kendaraan meluncur di atas air tanpa menyentuh permukaan jalan. Jika ini terjadi, jangan panik. Hindari pengereman mendadak atau memutar setir secara tiba-tiba. Lepaskan kaki dari pedal gas dan biarkan kendaraan melambat dengan sendirinya.
Pengereman mendadak saat jalan basah dapat menyebabkan kendaraan tergelincir. Gunakan teknik pengereman bertahap dengan menekan pedal rem perlahan. Jika kendaraan dilengkapi dengan sistem anti-lock braking system (ABS), manfaatkan teknologi ini untuk pengereman lebih stabil.
Hujan deras menuntut perhatian ekstra dari pengemudi. Hindari gangguan seperti menggunakan ponsel selama berkendara. Pastikan kedua tangan berada di setir dan fokus sepenuhnya pada kondisi jalan.
Jika hujan terlalu deras hingga mengurangi visibilitas secara signifikan, lebih baik berhenti di tempat yang aman. Cari rest area atau bahu jalan yang tidak mengganggu lalu lintas. Menunggu hingga hujan reda lebih baik daripada mengambil risiko yang tidak perlu.
Bagi pengemudi pemula, berkendara saat hujan mungkin terasa menantang. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengenali respons kendaraan di kondisi basah, seperti bagaimana pengereman atau menikung terasa berbeda. Selain itu, selalu bawa perlengkapan darurat seperti jas hujan, payung, dan senter untuk berjaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Dengan menerapkan tips ini, pengemudi dapat mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan selama berkendara di tengah cuaca ekstrem. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama, jadi pastikan selalu waspada dan mematuhi aturan lalu lintas.