Fakta Sehari – Visceral fat atau lemak viseral adalah jenis lemak yang tersembunyi di dalam rongga perut. Lemak ini mengelilingi organ vital seperti hati, pankreas, dan usus. Banyak orang mengira tubuh kurus berarti bebas dari lemak berbahaya. Padahal, visceral fat bisa tetap tinggi meskipun berat badan tampak ideal. Ini karena viseral tidak selalu terlihat secara fisik. Keberadaannya justru lebih sulit dikenali tanpa pemeriksaan medis. Lemak ini berbeda dari lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit. Viseral memiliki dampak yang jauh lebih serius bagi kesehatan tubuh manusia.
Visceral fat dikaitkan langsung dengan berbagai penyakit kronis. Lemak ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 secara signifikan. Selain itu, tekanan darah tinggi juga kerap muncul bersamaan dengan kadar viseral yang tinggi. Lemak ini menghasilkan zat peradangan yang merusak pembuluh darah. Risiko serangan jantung pun jadi meningkat dua kali lipat. Tak hanya itu, lemak ini juga memengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan. Seseorang dengan viseral tinggi biasanya mudah lelah. Bahkan suasana hati bisa terganggu akibat ketidakseimbangan hormon.
“Baca Juga : Jangan Sepelekan! Ini Penyebab Telapak Kaki Sakit Seperti Ditusuk Jarum”
Kebiasaan makan menjadi penyebab utama penumpukan lemak viseral. Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh mempercepat akumulasinya. Minuman manis seperti soda menjadi salah satu kontributor terbesar. Selain itu, pola tidur buruk turut memicu peningkatan lemak viseral. Kurangnya aktivitas fisik memperparah situasi. Lemak ini juga lebih cepat terbentuk pada orang yang mengalami stres kronis. Hormon kortisol yang dilepaskan saat stres mendorong penumpukan viseral. Maka dari itu, gaya hidup modern yang tidak seimbang sangat berisiko tinggi.
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menyimpan lemak berbahaya. Ini karena viseral tidak terlihat di permukaan tubuh. Sehingga tubuh ramping pun bisa menyimpan lemak yang mematikan. Pemeriksaan medis seperti CT scan atau MRI biasanya diperlukan. Namun, tidak semua orang rutin menjalani pemeriksaan tersebut. Akibatnya, viseral tetap tersembunyi sampai gejala serius muncul. Dokter biasanya baru mendeteksinya ketika pasien sudah terkena komplikasi. Oleh sebab itu, edukasi tentang lemak ini sangat penting dilakukan.
“Simak juga: Upaya Bappenas Perkuat SDM Lewat Indeks Anak Usia Dini”
Perubahan gaya hidup menjadi kunci utama mengurangi lemak viseral. Pertama, konsumsilah makanan tinggi serat dan rendah gula. Hindari makanan olahan serta kurangi karbohidrat sederhana. Kedua, lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari. Aktivitas seperti jalan cepat atau bersepeda sangat membantu. Ketiga, tidur cukup dan berkualitas setidaknya tujuh jam per malam. Kurang tidur meningkatkan hormon yang memicu rasa lapar. Keempat, kelola stres dengan cara yang sehat seperti meditasi. Semua upaya ini dapat secara bertahap menurunkan kadar viseral.
Mendeteksi viseral sejak dini memerlukan bantuan medis. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara berkala. Tes darah bisa menunjukkan kadar kolesterol dan gula darah yang jadi indikator awal. Pengukuran lingkar pinggang juga bisa menjadi petunjuk kasar. Lingkar pinggang yang melebihi standar adalah tanda bahaya. Namun, metode paling akurat tetap melalui pencitraan medis. Jangan tunggu sampai gejala berat muncul sebelum bertindak. Deteksi dini bisa mencegah penyakit mematikan yang terkait dengan viseral.
Lemak viseral bukanlah masalah estetika atau sekadar bentuk tubuh. Masalah ini berkaitan erat dengan kualitas hidup seseorang. Orang dengan viseral tinggi cenderung lebih mudah sakit. Selain itu, produktivitas pun dapat menurun drastis. Penurunan energi membuat aktivitas harian jadi lebih berat. Rasa tidak nyaman juga bisa timbul secara psikologis. Oleh sebab itu, penting untuk memprioritaskan kesehatan dari dalam. Tak hanya soal tampilan luar, tetapi juga apa yang tersembunyi di balik tubuh.